Mengapa Mirrorless masih kalah dari DSLR? Dan kabar baiknya

 On Selasa, 09 Juli 2013  


Kok bisa begitu ya? Padahal kamera mirrorless itu lebih ringan dan kualitasnya gak kalah kok sama kamera DSLR, ukuran sensornya pun sama banyak yang sudah APS-C, sampai Full Frame, tapi kok belum bisa menggeser kepopuleran DSRL? (salah satunya) Lensa, jawabanya ada pada lensa.Produsen-produsen kamera mirrorless yang merangkap memproduksi kamera DSLR profesional tidak memproduksi kamera mirrorless mereka dengan mount (mudahnya hmm, konektor antara kamera dan lensa) utama mereka dan lebih memilih menggunakan mount baru. Gunanya? Sudah jelas agar tidak saling 'bunuh-membunuh' antar saudara. Bagaimana jadinya kalau Nikon meluncurkan mirrorless dengan mount utama mereka dan kemudian kamera DSLR mereka tidak laku? Gak mungkin sih :D

Mirrorless kamera memang ditempatkan untuk mereka yang menginginkan kamera kompak namun memiliki hasil jepretan layaknya sebuah DSLR. Sayangnya (atau karena perkembangan teknologi) kamera mirrorless bahkan ada yang memiliki kualitas cukup baik untuk melawan sebuah DSLR. Jika sudah berada di titik ini, DSLR yang berat dan besar itu sudah kehilangan 'kewibaannya', namun si DSLR masih bisa tersenyum sombong karena lensa-lensa kelas profesional diciptakan untuk mereka, mirrorless berkata "tidakkkkkkkkkkkkk, eh tapi kan aku masih bisa pake mounth adapter buat lensa-lensa profesional itu, weeekkk", DSLR berkata "nambah biaya ni yeee :p". Mirrorless "tidakkkkkkkkk....." tamat.

Mount:

Nikon F-Mount adalah mount utama Nikon, sedangkan untuk kamera mirrorless mereka, walau tidak menggunakan APS-C sensor, menggunakan Nikon 1 mounth. Jika ingin menggunakan lensa F-mount harus menggunakan adapter FT-1 seharga $269.97. Canon juga memiliki mount kamera DSLR berbeda dengan kamera mirrorless mereka. Jika DSLR menggunakan EF-mount, versi mirrorlessnya menggunakan EF-M mount. Untuk menggunakan lensa EF pada EF-M, harus menggunakan adapter, Canon EOS-M Adapter, seharga $200. Tidak berbeda dengan Sony dengan mounth utama mereka, A-mounth, sedangkan untuk mirrorlessnya E-mounth, membutuhkan adapter untuk menggunakan lensa-lensa A-mount pada E-mount, Alpha NEX Camera Mount Adapter, seharga $200.
Alpha NEX Camera Mount Adapter

Canon EOS-M Adapter

Canon EOS-M Adapter with EF lens on EOS-M


FT-1
Apakah ini menandakan lensa-lensa untuk kamera mirrorless masing-masing produsen tidak sebagus lensa-lensa mount utama mereka? Tidak juga. Ini dikarenakan kurangnya variasi lensa pada mount mirrorless mereka, sedangkan untuk membuat lensa mirrorless butuh dana dan riset, sehingga lebih mudah dan cepat untuk mengembangkan adapter mount mirrorless ke mount utama mereka.

Bigger is beter?:

Tidak sedikit juga orang awam yang berpikir bahwa kamera DSLR, dengan ukurannya yang besar, bisa menghasilkan gambar yang lebih baik dari mirrorless, yang memiliki ukuran kecil. Hal ini telah dibuktikan oleh Samsung dalam video promosi kamera mirrorless mereka, NX300.



Bisa dilihat reaksi mereka, ada yang mengatakan bahwa semakin besar akan menghasilkan gambar semakin baik, ada juga yang mengatakan lebih profesional, namun pada akhirnya mereka kaget bahwa keduanya merupakan kamera yang sama (Saya bukan penggemar Samsung, cuma video Samsung ini merupakan contoh yang cocok untuk postingan ini, sorry Sung :p). Sebenarnya, ada benernya juga kata "Bigger is beter", namun cocoknya pada ukuran sensor, bukan ukuran body kamera itu sendiri.

Satu alasan untuk mirrorless:

Ringan dan sama dengan DSLR. Ringan, sudah pasti lebih ringan. Sama dengan DSLR? Untuk beberapa kemera mirrorless, mereka terlahir dengan sensor APS-C (Nikon, produsen besar yang cukup disayangkan karena tidak menggunakan sensor jenis ini untuk mirrorless mereka), dimana jenis sensor inilah yang paling banyak digunakan pada kamera DSLR. Beberapa mirrorless seperti Sony NEX-7 bahkan memiliki hasil yang cukup baik (menurut review-review) karena memang kamera ini diperuntukan fotografer berduit enthusiast. Kalau kita bisa mendapatkan hasil yang sama bagus dengan perangkat yang lebih ringan, kenapa tidak.

Dan kabar baiknya:

Hmmm, sayangnya Sony dikabarkan sedang mempersiapkan kamera mirrorless terbaru mereka. Biasa saja sih, tapi kali ini mereka akan menggunakan A-mount untuk kamera mirrorless tersebut. Kabar yang cukup baik Saya rasa, karena kita akan terbebas dari penggunaan adapter yang sedikit untuk yang berduit merogok kocek dan ini juga kabar baik untuk Anda yang sudah menggunakan kamera SLT Sony dengan mengkoleksi beberapa lensa A-mount dan ingin memiliki kamera mirrorless ini. Cepet nyusul ya Nikon dan Canon, buat mirrorless dengan F-mount dan EF-mount :D.

P.S: Kenapa yang dibahas cuma tiga merk? padahal masih banyan produsen lain seperti Panasonic dan Samsung yang merilis mirrorless juga? Karena Nikon dan Canon ketiganya yang paling populer produk DSLR nya digunakan di Indonesia. Ehmm, tapi Sony gak sebanyak keduanya.

kredut foto: Nikon, Canon, Sony, kenrockwell, camerasize
Mengapa Mirrorless masih kalah dari DSLR? Dan kabar baiknya 4.5 5 Unknown Selasa, 09 Juli 2013 Kok bisa begitu ya? Padahal kamera mirrorless itu lebih ringan dan kualitasnya gak kalah kok sama kamera DSLR, ukuran sensornya pun sama ba...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar